Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yg tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan ialah nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh di atas sebuah tangga. Hal itu menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran tentang keselamatan setiap karyawan pabrik.
Penyebabnya dasar kecelakaan kerja : · Aspek Personil a. Kekurangan Pengetahuan dan Skill b. Kurang Motivasi c. Masalah Fisik · Aspek Pekerjaan a. Standard kerja kurang Memadai b. Pemeliharaan tidak memadai c. Penggunaan alat tidak benar d. Kontrol pembelian tidak ketat Penyebab kecelakaan kerja · Aksi Tidak Aman a. Menjalankan alat bukanlah wewenangnya b. Menjalankan alat dg kecepatan tinggi c. Posisi kerja yang salah d. Perbaikan alat, ketika alat beroperasi § Keadaan Tidak Aman a. Kurang pengaman alat b. Kurang sinyal peringatan bahaya c. Kebisingan/debu/gas diatas NAB d. Housekeeping tidak baik Penyebabnya Kecelakaan Kerja (Heinrich Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian Berdasar pada Prosentasenya : a. Aksi tidak aman oleh pekerja (88%) b. Keadaan tidak aman dalam areal kerja (10%) c. Di luar kekuatan manusia (2%) Permasalahan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Kemampuan (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan adalah resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yakni kemampuan kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang bisa adalah beban penambahan pada pekerja. Apabila ketiga komponen itu cocok maka dapat diraih suatu derajat kesehatan kerja yang maksimal dan penambahan produktivitas. Sebaliknya apabila terdapat ketidak serasian dapat menyebabkan permasalahan kesehatan kerja berbentuk penyakit maupun kecelakaan akibat kerja yang selanjutnya akan turunkan produktivitas kerja. a) Kemampuan Kerja Status kesehatan orang-orang pekerja di Indonesia biasanya belum memuaskan. Dari beberapa hasil riset didapat deskripsi kalau 30-40% orang-orang pekerja kurang kalori protein, 30% menanggung derita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa ada anemia. Keadaan kesehatan seperti ini tidak sangat mungkin untuk beberapa pekerja untuk bekerja dengan produktivitas yang maksimal. Hal semacam ini diperberat lagi dengan fakta kalau angkatan kerja yang ada beberapa besar masihlah di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang memiliki banyak terbatasnya, hingga untuk dalam melakukan tugasnya mungkin sering memperoleh masalah terlebih menyangkut permasalahan PAHK dan kecelakaan kerja. b) Beban Kerja Sebagai pemberi layanan service kesehatan ataupun yang berbentuk tehnis beroperasi 8 - 24 jam satu hari, dengan hal tersebut aktivitas service kesehatan pada laboratorium menuntut ada pola kerja bergilirdan pekerjaan/jagalah malam. Pola kerja yang berubah-ubah dapat mengakibatkan kelelahan yang bertambah, akibat terjadinya pergantian pada bioritmik (irama badan). Aspek lain yang ikut memperberat beban kerja diantaranya tingkat upah dan jaminan sosial untuk pekerja yang masihlah relatif rendah, yang beresiko pekerja sangat terpaksa melakukan kerja penambahan terlalu berlebih. Beban psikis ini dalam periode waktu lama dapat menyebabkan stres. c) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja apabila tidak penuhi kriteria dapat memengaruhi kesehatan kerja dapat menyebabkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident), Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Jalinan Kerja (Occupational Disease & Work Related Diseases). Kecelakaan Kerja Tambang 1. Pengertian Kerja tambang Pengertian yaitu Setiap tempat pekerjaan yang mempunyai tujuan atau berhubungan segera dengan pekerjaan penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan, konstruksi, operasi produksi, pemrosesan/pemurnian dan pengangkutan bahan galian kelompok a, b, c, termasuk fasilitas dan sarana penunjang yang ada diatas atau dibawah tanah/air, baik berada dalam satu lokasi atau tempat yang terpisah atau lokasi proyek. Yang disebut kecelakaan tambang yakni : a. Kecelakaan Benar Terjadi b. Bikin Cidera Pekerja Tambang atau orang yang diizinkan di tambang oleh KTT c. Akibat Aktivitas Pertambangan d. Pada Jam Kerja Tambang e. Pada Lokasi Pertambangan 2. Penggolongan Kecelakaan tambang a. Cidera Enteng (Kecelakaan Enteng) Korban tidak dapat melakukan pekerjaan awal mulanya kian lebih 1 hari dan kurang dari 3 minggu b. Cidera Berat (Kecelakaan Berat) · Korban tidak dapat melakukan pekerjaan awal mulanya kian lebih 3 minggu · Korban invalid & tidak dapat melakukan pekerjaan semula Berdasar pada cedera korban, yakni : 1. Retak Tengkorak kepala, tulang punggung pinggul, lengan bawah/atas, paha/kaki 2. Pendarahan didalam atau pingsan kurang oksigen 3. Luka berat, terkoyak 4. Persendian lepas c. Mati Korban mati kurun waktu 24 jam dari waktu terjadinya kecelakaan Berdasar pada riset heinrich : Perbuatan membahayakan oleh pekerja meraih 96% diantaranya datang dari :
Aksi Setelah Kecelakaan Kerja Manajemen K3 · Pengorganisasian dan Kebijakan K3 · Bangun Tujuan dan Sasaran · Administrasi, Dokumentasi, Pelaporan · SOP Prosedur kerja standard yaitu cara melakukan pekerjaan yang ditetapkan, untuk peroleh hasil yang sama dengan cara paling aman, rasional dan efektif, meskipun dilakukan siapa saja, kapanpun, di manapun. Setiap pekerjaan Harus memiliki SOP agar pekerjaan dapat dilakukan dengan cara benar, efektif dan aman · Rekrut Karyawan & Kontrol Pembelian Organisasi K3 perlu diikutkan dalam Pengontrolan Apakah Karyawan memiliki pengetahuan/ketrampilan tehnis dan K3 Pembelian perlengkapan kerja sesuai keperluan sebagai salah satu aspek Mencegah Kecelakaan Kerja · Inspeksi dan Pengujian K3 · Komunikasi K3 · Pembinaan · Investigasi Kecelakaan · Pengelolaan Kesehatan Kerja · Prosedur Kritis Darurat · Proses Gernas K3 Manajemen K3 memiliki tujuan dan tujuan berbentuk tercapainya suatu kemampuan K3 yang maksimal dan terwujudnya “ZERO ACCIDENT” dalam aktivitas Sistem Produksi.
1 Comment
Menurut kecelakaan kerja yaitu suatu kecelakaan yang terkait dengan jalinan dengan perusahaan. Hubungan kerja di sini berarti kalau kecelakaan terjadi karena akibat dari pekerjaan atau pada saat melakukan pekerjaan (Suma’mur, PK, 1989).
Kecelakaan muncul sebagai hasil paduan dari beberapa aspek. Menurut ILO (1989), aspek yang paling penting yaitu aspek perlengkapan tehnis, lingkungan kerja, dan pekerja tersebut. Menurut International Labor Organization (ILO), setiap th. terjadi 1, 1 jiwa juta kematian pekerja yang dikarenakan oleh karena penyakit atau kecelakaan dalam pekerjaan. Angka kematian sekitar 300. 000 jiwa dari 250 juta kecelakaan dan bekasnya yaitu kematian karena penyakit akibat jalinan pekerjaan, di mana diprediksikan terjadi 160 juta penyakit. kemungkinan kecelakaan kerja Menurut catatan ILO, s/d th. 2003, Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang paling banyak terjadi didunia sudah berubah, dari penyakit paru akibat kerja dan Noise Induced Hearing Loss (NIHL), jadi muskuloskeletal, Noise Induced Hearing Loss (NIHL), Penyakit Akibat Kerja (PAK) paru, masalah psikologi dan kanker. Sesaat menurut WHO’s World Health Report th. 2002, tunjukkan 1, 5% dari beban kesehatan dunia disebabkan oleh resiko pekerjaan tertentu, hal semacam ini terkait dengan fakta kalau terdapar beberapa ratus juta masyarakat dunia bekerja dalam keadaan yg tidak sehat dan tidak selamat (Kurniawidjaja, 2010). MANAJEMEN RESIKO Manajemen resiko yaitu suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang terkait dengan ancaman ; suatu rangkaian kesibukan manusia termasuk : Penilaian resiko, pengembangan kiat untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan memakai pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Kiat yang bisa di ambil diantaranya yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, hindari resiko, kurangi efek negatif resiko, dan menyimpan beberapa atau semua konsekwensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terlalu fokus pada sebagian resiko yang muncul oleh penyebabnya fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum. Tujuan dari proses manajemen resiko yaitu untuk kurangi resiko yang tidak sama yang terkait dengan bagian yang sudah diambil pada tingkat yang bisa di terima oleh orang-orang. Hal semacam ini dapat berbentuk beragam type ancaman yang dikarenakan oleh lingkungan, tehnologi, manusia, organisasi dan politik. Di segi lain proses manajemen resiko melibatkan semua cara yang ada untuk manusia, terutama, untuk entitas manajemen resiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perubahannya Resiko-risiko yang dibicarakan dalam manajemen resiko dapat diklasifikasi menjadi
Hal semacam ini menyebabkan inspirasi untuk mengaplikasikan proses Manajemen Resiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Resiko diawali dari sistem identifikasi resiko, penilaian resiko, mitigasi, monitoring dan pelajari. Identifikasi Resiko Identifikasi resiko berisi daftar sumber resiko dan momen yang beresiko pada pencapaian setiap tujuan. Efek itu dapat menghalangi, kurangi, tunda atau tingkatkan pencapaian tujuan. Mengenai tehnik identifikasi dapat berbentuk checklist, pengalaman, catatan, flow chart, brainstorming, analisa system dan tehnik enjiniring. Analisis resiko Analisis resiko yaitu bicara mengenai pengembangan dan pemahaman pada resiko. Analisis resiko di buat dengan memperhitungkan sumber resiko, akibat positif dan negatif, dan peluang akibat itu terjadi. Analisa apakah pekerja sudah melindungi dirinya sendiri salah satunya dengan menggunakan alat pelindung seperti pakaian keselamatan, sepatu safety, helm keselamatan dan lainnya. Pelajari resiko Arti dari pelajari resiko yaitu untuk bikin ketentuan berdasarkan pada hasil analisis resiko mengenai pentingnya perlakuan dan prioritas perlakuan pada resiko. Dalam beberapa kondisi pelajari resiko digunakan untuk analisis yang lebih jauh. Perlakuan pada resiko Perlakuan pada resiko mencakup identifikasi beberapa pilihan untuk memperlakukan resiko, menilainya pilihan itu, persiapan dan implementasi gagasan perlakuannya. Beberapa pilihan itu diantaranya :
Pemantauan dan Pengendalian perlakuan resiko Diperlukan untuk memantau keefektifan setiap langkah sistem manajemen resiko. Mengecek kembali sistem yang tengah jalan sangat penting untuk menanggung gagasan manajemen tetaplah relevan. KESIMPULAN
Tips aman sebelum berkendara sepeda Motor
Setiap manusia perlu mematuhi beberapa langkah keselamatan sebelum, semasa dan selepas melakukan suatu hal kerja. Keselamatan bisa di takrifkan pada :
Pengertian S. A. F. E. T. Y pada pekerja S – Search all Hazard at Workplace. A – Assess and anticipate their potential risks. F – Find their solution or countermeasure. E – Execute occording to their importance. (Risk Control) T – Take part in safety activities Y – Yearn for the commitments all the existing procedures SAFETY bisa di takrifkan sebagai :
Keselamatan elektrikal
Keselamatan Bengkel
Keselamatan mesin dan perlengkapan
Keselamatan Diri Di Bengkel & SITE
Dilihat dari bentuk dikenal dua macam :
1. Bentuk lingkaran 2. Bentuk tapal kuda Bentuk lingkaran banyak diperlukan dikapal karena lebih kuat dan praktis. Karena pemakaiannya pelampung penolong itu harus dilemparkan, maka ia harus di buat daripada bahan yang enteng sekali. Pada saat dulu di buat dari gabus, namun pada saat ini di buat berbahan Onahuto sejenis plastik yang beratnya ½ berbahan gelas. SOLAS 1960 memastikan kriteria Life Bouy seperti berikut :
Salah satu cara dilakukan seperti berikut : Dengan botol Holmes diikatkan pada pelampung yang berisi : - Karbit kalsium (Ca CO3) - Fosfat kalsium (P2 CO3) Tutup dari botol ini memiliki tali yang diikat pada pagar geladak. Pada saat pelampung dilemparkan ke air tutupnya akan lepas dan botolnya kemasukan air laut. Karvid dengan air akan menyebabkan reaksi panas hingga fosfatnya terbakar. Dengan hal tersebut botol itu akan keluarkan nyala yang bisa tunjukkan tempat di mana pelampung itu berada, hingga orang lain yang akan ditolong tadi dapat tahu. Holmes light : A = ruangan untuk mengapungkan B = ruangan yang berisi kalsium carbide dan fosfor calcium C = Pen yang menembus tabung itu yang disolder di bagian atas maupun bagian bawahya. Jika tabung ini dilemparkan ke air, maka pen itu akan lepas dari tabung hingga menyebabkan sebuah lobang pada tabung itu. Untuk kapal-kapal tangki type Holmes Light harus dinyalakan dengan listrik (baterai). Bagian luarnya yaitu sebagai penampung yang terbuat dari kayu balsa. Samping dalam adalah tabung dari kuningan yang diisi batterai. Sebuah lampu yang tertutup pelindung gelas dengan gasket karet yang kedap air, yang akan emnyala selekasnya setelah lampunya berada disis atas, yakni kedudukan pada saat terapung diatas air. Lampu itu akan menyala kurang lebih 3 jam. Lampu itu harus selalu di check apakah menyala dengan baik, yakni lewat cara menempatkan lampu disisi atas. Selain penggunaan lifebouy, pekerja juga dianjurkan menggunakan alat pelindung lain seperti pakaian keselamatan, sepatu safety online, jaket pelindung dan sebagainya. Dulu sebagai isi dari pakaian penolong dipakai gabus atau kapas. Bila berisi gabus, maka si korban bila jatuh atau melompat dari tempat yang tinggi, dikarenakan oleh bagian yang terapung akan memperoleh tonjokan di bagian dagunya atau di bagian belakang kepalanya. Jika berisi kapas, apabila terkena air yang memiliki kandungan susunan minyak akan hilang daya apungnya. walau demikian tidak tahan panas, lama-lama bengkok dan akan terbenam apabila dibebani dengan berat kurang dari 7, 5 kg. Bahan yang terbaik yaitu styropor (polystyrel yang membusa) yang tahan pada dampak bensin dan minyak. Pakaian penolong harus penuhi kriteria seperti berikut :
Pekerjaan laboratorium memiliki resiko yang cukup tinggi, resiko itu bisa dari dalam maupun luar laboratarium. Kemungkinan itu dapat memengaruhi perusahaan atau instansi laboratorium atau memengaruhi orang-orang pada umumnya.
Pekerja labaoratorium harus lebih memerhatikan keselamatan kerja, karena selain kemungkinan fisik juga resiko karena bahan kimia dari labaoratorium tersebut. Maka dar itu, beberapa pekerja laboratoorium di sarankan selalu untuk memakai alat pelindung diri yang telah di canangkan oleh pemerintah. Tersebut disini Kemungkinan bekerja di laboratorium 1. Kondisi Dalam taraf besar banyak peristiwa dalam taraf besar yang sensitf yang memengaruhi perusahaan atau instansi laboratorium sampai ketingkat. operasional perusahaan. misalnya :
2. Pelanggaran Keamanan pelanggaran kemananan yang terjadi dapat berbentuk hilangnya aset fisik laboratorium maupun aset data. Penyalahgunaan aset labaratorium dapat mengakibatkan kerugian besar untuk instansi laboratorium, diluar itu pelanggaran dapat juga terjadi dengan uji cobatasi laboratorium yg tidak sah. 3. bahan kimia beracun salah satu kemungkinan yang susah dapat diperkirakan dan paling beresiko dalam pekerjaan di laboratorium yaitu kandungan toksin dari beberapa bahan beresiko. didalam laboratorium tak ada zat yang seutuhnya aman. 4. Bahan kimia mudah terbakar, eksplosif dan reaktif nyaris semua bahan kimia yaitu bahan yang mudah terbakar. Bahan reaktif yaitu adalah bahan yang bereaksi dengan cara liar bila di gabungkan dengan bahan kimia yang lain, diluar itu bahan kimia yaitu bahan yang mudah meledak. 5. Bahaya Hayati Bahaya hayati adalah permasalahan di laboratorium yang mengatasi mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme. Bahaya bahaya ini nampak biasanya nampak di laboratorium riset kimia dan penyakit menular, dan tidak tutup peluang nampak di laboratorium mikrobiologi. 6. Limbah Berbahaya Nyaris setiap laboratorium membuahkan limbah. Limbah yaitu bahan yang dibuang atau akan dibuang, atau tak akan bermanfaat sesuai peruntukannya. Limbah juga mencakup item seperti bahan sisa laboratorium sekali gunakan, media filter, larutan cair, dan bahan kimia beresiko. Limbah dikira beresiko bila memiliki salah satu karakter berikut ini :
7. Bahaya Fisik Beberapa aktivitas di laboratorium menyebabkan kemungkinan fisik untuk petugas karena zat atau perlengkapan yang dipakai, misalnya :
Memiliki pekerjaan di tempat-tempat yang beresiko kerapkali membuat pekerja cemas akan keselamatannya. Terlebih ada banyak kasus kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kesalahan teknis mesin atau bahkan keteledoran pekerja sendiri. Sudah pasti hal semacam ini sangat merugikan pekerja karena kecelakaan kerja bukan sekedar menyebabkan enteng, tetapi untuk yang terparah dapat menyebabkan kematian. Tersebut kenapa perlengkapan keamanan yang penuhi standard sangat diperlukan masing-masing pekerja, misalnya sepatu safety keselamatan, kacamata safety dan helm pelindung.
Sepatu yang memang dikhususkan untuk beberapa pekerja yang bekerja di lingkungan ekstrim dan cukup beresiko ini benar-benar sangat bertindak penting pada keselamatan pekerja. Mengingat begitu pentingnya keamanan dalam bekerja, saat ini semua perusahaan yang beroperasi di bagian pekerjaan berat sudah mewajibkan setiap pekerjanya memakai perlengkapan keamanan yang sesuai dengan standard. Beberapa bagian pekerjaan yang perlu mematuhi standard keselamatan kerja salah satunya pekerjaan proyek, batu bara, pertambangan, perminyakan, laboratorium, pengeboran dan bahkan juga pekerja di restoran. Berikut ini beberapa alat keamanan yang perlu digunakan dalam sistem bekerja, salah satunya : Alat pelindung kepala :
Alat pelindung mata : Kacamata safety : Membuat perlindungan mata dari percikan panas dan dampak cahaya. Alat pelindung telinga :
Alat pelindung pernapasan : Masker : Berikan perlindungan pada ruang pernapasan dari partikel kecil seperti debu, gas dan uap beresiko. Alat pelindung tangan : Sarung tangan : Membuat perlindungan tangan dari bahaya alat-alat berat. Pekerjaan yang memerlukan sarung tangan biasanya di ruang pengelasan, pemotongan, bahan kimia dan mekanik. Alat pelindung kaki : Sepatu safety : Membuat perlindungan kaki dari tusukan benda tajam, menghindar kaki tergelincir dan tahan pada arus listrik. Diluar itu juga membuat perlindungan bagian kaki dari kejatuhan benda-benda berat dan beresiko. Alat pelindung tubuh :
Tersebut beberapa alat pelindung diri yang perlu digunakan untuk beberapa pekerjaan khusus yang kerapkali membahayakan diri pekerjanya. Semua alat keamanan itu tidak harus digunakan, tetapi dapat sesuai dengan lingkungan dan keadaan kerja semasing. Karenanya ada perlengkapan keamanan itu, diinginkan keselamatan setiap pekerja dapat lebih terjamin. Walau pemerintah sudah memberi info berkaitan keamanan dan keselamatan kerja, tetapi ada banyak perusahaan dan pekerja yg tidak perduli akan keselamatan dianya. Umumnya perusahaan beralasan, dengan pembelian alat keamanan, maka biaya perusahaan akan membengkak. Walau sebenarnya keamanan setiap pekerjanya sebaiknya jadi prioritas. Bahkan juga terkadang banyak pekerja yang malas memakai alat pengaman karena repot dan tidak praktis. Tersebut kenapa info dan pengetahuan berkaitan pemakaian alat keamanan seperti sepatu safety dan helm safety harus selalu disosialisasikan. Bengkel atau biasa disebut workshop dalam bagian pertambangan yaitu tempat di mana semua jenis kegiatan seperti perbaikan dan perawatan baik itu kendaraan maupun perlengkapan dilakukan di ruang ini. Hal semacam ini bikin bengkel yaitu tempat yang memiliki potensi bahaya yang cukup tinggi. Banyak kecelakaan terjadi di bengkel seperti tertabrak kendaraan, terjatuh saat sendang melakukan perbaikan diatas unit, tertimpa material, terpeleset, tersandung, terpukul dan ada banyak lagi yang bisa menyebabkan beberapa mekanik menanggung derita cidera baik itu ringat (pertolongan pertama) sampai dapat merengut nyawa meskipun. Karena potensi bahaya di bengkel demikian tinggi maka diperlukan pengelolahan keselamatan dalam bengkel.
Berikut 6 kontrol keselamatan dalam bengkel yang bisa Kamu kerjakan untuk menghindar cidera saat bekerja didalam Bengkel. a. Identifikasi semua bahaya yang ada di bengkel sebelumnya Kamu mulai bekerja b. Check semua perkakas atau perlengkapan yang Kamu pakai saat bekerja dalam kondisi baik dan standar. Misalnya periksa apakah sepatu safety online anda sudah memenuhi standart keselamatan. c. Patuhi prosedur keselamatan kerja yang ada di bankel. Mengerti prosedur itu sebelumnya Kamu mulai bekerja d. Selalu konsentrasi saat tengah bekerja dan tetaplah berkomunikasi dengan rekanan kerja Anda e. Selalu melindungi lingkungan bengkel Kamu bersih, tidak terdapat ceceran oli, perkakas tersimpan di tempatnya f. Selalu kenakan alat pelindung diri setiap waktu. Dengan mengimplementasikan ke 6 kontrol keselamatan dalam bengkel, diinginkan Kamu dapat bekerja dengan aman dan terlepas dari cidera. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja 1. Klasifikasi menurut type kecelakaan : a. Terjatuh. b. Tertimpa benda jatuh c. Tertubuk atau terserang benda-benda, kecuali benda jatuh. d. Terjepit oleh benda. e. Gerak-gerakan melebihi kekuatan. f. Dampak suhu tinggi. g, Terserang arus listrik. h. Kontak dengan beberapa bahan beresiko atau radiasi. i. Beberapa jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya kurang atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi itu. Kecelakaan menurut penyebab 1. Mesin a. Pembangkit tenaga, kecuali motor-motor listrik. b. Mesin penyalur (=transmisi). c. Mesin-mesin untuk kerjakan logam. d. Mesin-mesin pengelolah kayu. e. Mesin-mesin pertanian. f. Mesin-mesin pertambangan. g. Mesin-mesin lain yg tidak termasuk klasifikasi itu. 2. Alat angkut dan alat angkat a. Mesin angkat dan perlengkapannya. b. Alat angkutan diatas rel. c. Alat angkutan lain yang beroda, kecuali kereta api. d. Alat angkutan hawa. e. Alat angkutan air. f. Alat-alat angkutan lain. 3. Perlengkapan lain. a. Bejana bertekanan. b. Dapur pembakar dan pemanas. c. Instalasi pendingin. d. Instalasi listrik, termasuk motor listrik, namun dikecualikan alat-alat listrik (tangan) e. Alat-alat kerja dan peralatannya, terkecuali alat-alat listrik. f. Tangga. g. Perancah (=Stefer). h. Perlengkapan lain yang belum termasuk klasifikasi itu. 4. Beberapa bahan, beberapa zat dan radiasi. a. Bahan peledak. b. Debu, gas, cairan dan beberapa zat kimia, kecuali bahan peledak. c. Benda-benda melayang. d. Radiasi. e. Beberapa bahan dan beberapa zat lain yang belum termasuk kelompok itu. 5. Lingkungan Kerja a. Di luar bangunan. b. Didalam bangunan. c. Dibawah tanah. 6. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk bebrapa kelompok itu. a. Hewan b. Penyebabnya lain. Penyebab-penyebab yang belum termasuk kelompok itu atau data tidak mencukupi. Klasifikasi menurut karakter luka atau kelainan. a. Patah tulang. b. dislokasi/keseleo. c. Regang otot/urat. d. Memar dan luka dalam yang lain. e. Amputasi. f. Luka-luka yang lain. g. Luka dipermukaan. h. Gegar dan remuk. i. Luka bakar. j, Keracuanan-keracunan mendadak (=akut). k. Akibat cuaca, dan lain-lain l. Mati Lemas. m. Dampak arus listrik. o. Luka-luka yang banyak dan berbeda sifatnya p. Lain-lainnya. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di badan. a. Kepala. b. Leher. c. tubuh. d. Angota atas. e. Angota bawah. f. banyak tempat. g. Kelainan umum. h. Letak lain yang bisa di masukan klasifikasi itu. Klasifikasi itu yang berbentuk jamak yaitu pencerminan fakta kalau kecelakaan akibat kerja jarang sekali dikarenakan oleh suatu hal tetapi oleh beragam aspek. Jenis Bahaya Keselamatan Kerja Perlu dilakukan pembedaan pada product yang penuhi standard, yang aman, dan yang dirasa aman. Biasanya, terdapat tiga type kondisi :
Alat pelindung diri atau biasa disingkat dengan APD ialah suatu kewajiban untuk para pekerja yang memiliki kemungkinan yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja. APD dengan cara pengertian dapat disimpulkan Alat bantu perlindungan diri untuk kurangi dan menghindar pada kemungkinan dan bahaya yang diakibatkan saat melakukan pekerjaan
Dasar hukum tentang APD : UU No 1 Th 1970 Ps 14 c yang berbunyi : “Pengurus diharuskan sediakan dengan cara bebrapa hanya semua alat pelindung diri yang diharuskan pada tk yang berada di bawahnya dan sediakan untuk setiap orang lain yang masuk tempat kerja tsb dibarengi dg panduan2 yg diperlukan menurut pegawai pengawas atau pakar K3”. Pertanyaan simpel yang perlu diperhitungkan sebelumnya sediakan APD adalah
Alat Pelindung Kepala Helmet (topi pengaman) digunakan untuk tk yg melakukan pekerjaan dengan bahaya :
Alat Pelindung Mata (eye guard) Kaca mata berperan untuk :
Alat pelindung telinga Digunakan membuat perlindungan telinga dari bahaya
Ear plug (sumbat telinga) Keuntungan ear plug
Ear muff (tutup telinga) Keuntungan ear muff
Alat pelindung pernafasan (Respirator) Dalam penentuan alat pelindung pernafasan, perlu di ketahui :
1. Air Purifying Respirators Membuat perlindungan pernafasan dari debu, gas, uap, mist, fumes, asap dan fog. 2. Air Suplied respirators Membuat perlindungan pernafasan dari zat kimia yang sangat toksik atau kekurangan O2 dengan menyuplai hawa atau oksigen pada penggunanya. Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan) Untuk memilih sarung tangan yg tepat perlu dipertimbangkan
Sarung tangan dibedakan
Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes) Manfaatnya melindungi kaki dari kejatuhan benda, tumpahan/percikan bahan kimia, cairan panas dan tertusuk benda tajam. Dilarang memakai sandal atau sepatu safety yang memakai paku pada alasnya, terlebih ditempat-tempat yang bisa menyebabkan api karena gesekan. Beberapa type sepatu a. Sepatu steel box toe Membuat perlindungan pergelangan kaki, kaki dan jari kaki dari benda- benda berat b. Sepatu kulit Membuat perlindungan mata kaki, kaki dari percikan api atau logam c. Sepatu karet, plastik Membuat perlindungan mata kaki, kaki dari cairan, dan benda-benda kimia d. Sepatu bot karet Membuat perlindungan kaki, tungkai dari basah karena air e. Sepatu anti slip Membuat perlindungan kaki dari terpeleset atau jatuh f. Sepatu dilapis baja Membuat perlindungan kaki dari terpotong, tergosok dan percikan api. Baju Pelindung Dipakai membuat perlindungan badan dari kotoran, percikan, paparan bahan kimia ataupun gesekan benda berbahaya Tali dan sabuk pengaman Manfaatnya dipakai pada pekerjaan memanjat, mendaki dan konstruksi bangunan dan bisa pula dipakai untuk membantu korban kecelakaan, yang terjadi pada sumur atau tangki Beberapa kelengkapan atau perlengkapan yang “WAJIB” dipakai saat beraktivitas bekerja yang sesuai dengan potensi resiko bahaya dalam hubungannya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja baik pada pekerja tersebut ataupun orang di sekelilingnya dimaksud dengan juga Alat Pelindung Diri (APD).
Pemakaian APD itu sudah ditata oleh pemerintah melalui ketentuan menteri Tenaga Kerja. Beberapa alat pelindung diri yang ditujukan dapat diliat berikut ini : 1. Sabuk Keselamatan (safety belt) Alat pelindung ini dipakai untuk hindari terjadinya bentrokan ketika berkendara, misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan sebagainya. 2. Sepatu Karet (sepatu boot) Berperan sebagai alat pengaman saat bekerja ditempat yang becek maupun berlumpur. Umumnya di lapisi dengan metal membuat perlindungan kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dll. 3. Sarung Tangan (Gloves) Berperan sebagai alat pelindung tangan ketika bekerja ditempat atau kondisi yang bisa menyebabkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di cocokkan dengan manfaat semasing pekerjaan. 4. Masker (Respirator) Masker dapat berperan sebagai pelindung hidung dan penyaring hawa yang dihirup saat bekerja ditempat yang memiliki kwalitas hawa jelek (contoh berdebu, beracun, dll). 5. Tali Pengaman (Safety Harness) Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri berbentuk tali pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini dipakai bila bekerja pada ketinggian kian lebih 1. 8 mtr.. Hal semacam ini akan membuat perlindungan pekerja agar terlepas dari potensi jatuh dari ketinggian. 6. Penutup Telinga (Ear Plug/Ear Muff) Manfaat membuat perlindungan telinga dari sumber nada yang cukup tinggi diperlukan penutup telinga. Hal semacam ini ditujukan karena telinga tidak dapat menahan nada dalam intensitas yang tinggi dan memekakkan telinga. 7. Sepatu pelindung (safety shoes) Sepatu safety terbaru seperti sepatu biasa, namun berbahan kulit dilapis metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berperan untuk menghindar kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dll. 8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Pada pekerjaan pengelasan ataupun pekerjaan permesinan perlu memakai pelindung mata. Hal semacam ini membuat perlindungan mata dari percikan api maupun serpihan dari besi yang alami sistem pelaksanaan permesinan. 9. Safety Helmet (Helm pelindung kepala) Alat ini berperan membuat perlindungan kepala dari benda yang punya potensi tentang kepala dengan cara segera ataupun tidak segera. 10. Pelindung muka (Face Shield) Berperan sebagai pelindung muka dari percikan benda asing saat bekerja (contoh pekerjaan menggerinda) Alat pelindung diri ini telah semestinya dipakai oleh semua pekerja dalam hubungannya sebagai aksi preventif dari potensi terjadinya kecelakaan kerja. Alat pelindung diri ini dapat harus penuhi standard tehnis yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada dasarnya, pemakaian APD ini tidak bisa membuat perlindungan badan dengan cara prima, walau demikian pemakaian APD ini lebih diperuntukkan pada aksi preventif terjadinya kecelakaan kerja dan dapat meminimalisasi keluhan atau penyakit yang punya potensi terjadi. Alat Pelindung Diri ini memiliki beberapa kekurangan seperti : a. Kekuatan perlindungan yg tidak sempurna b. Tenaga kerja tidak merasa aman karena ukuran yang terkadang tidak sesuai c. Komunikasi terganggu |
GumbalidHello Gumbals :) Archives
March 2017
Categories |