Untuk menjaga standard keamanan penampian pribadi, pemakaian baju kerja yang sesuai akan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan atau luka. Berikut ini beberapa tips memilih jenis baju kerja yang aman.
1. Pilih bahan dengan cermat, cari bahan yang nyaman dipakai, jauhi bahan yang mudah terbakar atau panas dipakai. 2. Pilih jenis baju, disesuaikan dengan kondisi jasmani, warna kulit, keperluan, iklim, jenis pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar, karena akan mengganggu gerakan dalam bekerja. 3. Hindari celana panjang yang terlalu panjang dan terlalu lebar dibagian bawah, karena akan mengganggu ketika berjalan, bahkan mudah terkait atau jatuh. 4. Dasi, dapat dipakai untuk pekerjaan yang dilakukan di kantor atau bagian pemasaran barang & jasa, bukan di pabrik bagian produksi karena juntaian dasi dapat tergulung pada benda yang berputar atau terjepit. 5. Pilihlah sepatu safety yang nyaman dipakai, pakai sepatu untuk mengamankan kaki dari benda jatuh atau benda tajam kecil atau tergelincir pada saat kerja. Pemakaian model sepatu sesuai dengan jenis pekerjaan. Tempat jual sepatu safety di jakarta timur 6. Perhiasan atau aksesoris, seperti cincin, kalung, gelang, arloji, baiknya tidak dipakai pada saat kerja didalam bengkel atau ruang produksi, sebab benda itu mudah sekali terkait oleh peralatan yang berputar atau bergerak pada alat elektrik yang bermagnet, tidak dapat bergerak bebas, dan menyebabkan rasa sakit pada saat tangan atau jari memakai peralatan. 7. Sarung tangan, dipakai untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan panas, tajam atau licin juga dipakai sebagai fasilitas isolator untuk pekerjaan listrik. 8. Kacamata, dipakai untuk melindungi mata dari bahaya sinar yang tajam, serpihan benda kerja dan debu. Pakai kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan. Selain baju, berikut ini ada banyak tips penampilan pribadi yang baik dilakukan : 1. Perawatan badan, karena badan yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona dan kecantikan. 2. Kosmetika, diperlukan oleh pekerja wanita. Pakai kosmetik seperlunya, jangan terlalu berlebihan. Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih fresh dan terawat. Kosmetik pria biasanya berupa, deodorant, minyak wangi dan minyak rambut. 3. Pekerja wanita ataupun pria, sebaiknya tahu dan menerapkan dalam kehidupannya, dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Pada umumnya seorang pekerja sebaiknya sabar, jujur, setia, sopan, penuh gagasan, ramah, tulus, mematuhi hukum dan etika yang berlaku, baik etika agama ataupun bebrapa etika yang dipercaya oleh masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain, perduli, menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir objektif dan rasional. 4. Duduk yang baik yaitu, dapat mengatur tubuh sedemikian rupa, jangan menyandarkan punggung sambil kaki menjulur ke bawah. Khusus untuk wanita lutut harus selalu berdekatan. Usahakan tidak membungkuk saat menulis % duduk. Jangan pula duduk kaku seperti papan, karena itu akan cepat capek. 5. Mengangkat dan memindahkan barang atau peralatan, ataupun beberapa macam bahan dengan cara dan posisi yang tidak benar, akan menyebabkan terkilir atau sakit punggung atau anggota tubuh lainnya. Karenanya, bila mengangkat benda yang cukup berat usahakan posisi punggung lurus dan gunakan otot paha sebagai tumpuan. Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang disebabkan oleh kekeliruan pada saat mengangkat benda yang kurang tepat ataupun dalam posisi yang salah. Berikut ini terdapat beberapa cara mengangkat barang yang benar, sehingga dapat terhindar dari kecelakaan, diantaranya : - Mengangkat dengan punggung yang rata tidak boleh melengkung. - Mengangkat dengan posisi punggung miring dan kepala tetap tegak. - Mengangkat benda di lantai, awalilah dari bawah dengan posisi jongkok. - Sedapat mungkin mengangkat benda dekat dengan tubuh. - Posisi berdiri dalam kondisi aman. - Posisi memegang benda kerja cukup kuat. - Tubuh dalam posisi bebas bergerak. Sikap Pada Keselamatan Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada tubuh, yang disebabkan oleh kekeliruan pada saat bekerja, oleh karena itu perlu anda tahu sikap pada keselamatan, berikut ini ada dua tafsiran keselamatan, yaitu : 1. Tafsiran operasional, yaitu mencakup keselamatan yang kompleks reaksi tenaga kerja pada pekerjaan dan lingkungannya. Misalnya usaha-usaha pimpinan perusahaan atau petugas keselamatan kerja, yang didasarkan atas suasana serasi pada entrepreneur dan tenaga kerja. Seperti : Jamsostek, Asuransi Jiwa, Undang-Undang Kecelakaan, dsb. 2. Tafsiran psikologis, yaitu mencakup keselamatan psikologis. Misalnya tekanan emosi, kelelahan atau sebagian konflik kejiwaan yang tidak selesai. Aspek ini sangat berperan timbulnya kecelakaan.
0 Comments
Leave a Reply. |
GumbalidHello Gumbals :) Archives
March 2017
Categories |