Menurut kecelakaan kerja yaitu suatu kecelakaan yang terkait dengan jalinan dengan perusahaan. Hubungan kerja di sini berarti kalau kecelakaan terjadi karena akibat dari pekerjaan atau pada saat melakukan pekerjaan (Suma’mur, PK, 1989).
Kecelakaan muncul sebagai hasil paduan dari beberapa aspek. Menurut ILO (1989), aspek yang paling penting yaitu aspek perlengkapan tehnis, lingkungan kerja, dan pekerja tersebut. Menurut International Labor Organization (ILO), setiap th. terjadi 1, 1 jiwa juta kematian pekerja yang dikarenakan oleh karena penyakit atau kecelakaan dalam pekerjaan. Angka kematian sekitar 300. 000 jiwa dari 250 juta kecelakaan dan bekasnya yaitu kematian karena penyakit akibat jalinan pekerjaan, di mana diprediksikan terjadi 160 juta penyakit. kemungkinan kecelakaan kerja Menurut catatan ILO, s/d th. 2003, Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang paling banyak terjadi didunia sudah berubah, dari penyakit paru akibat kerja dan Noise Induced Hearing Loss (NIHL), jadi muskuloskeletal, Noise Induced Hearing Loss (NIHL), Penyakit Akibat Kerja (PAK) paru, masalah psikologi dan kanker. Sesaat menurut WHO’s World Health Report th. 2002, tunjukkan 1, 5% dari beban kesehatan dunia disebabkan oleh resiko pekerjaan tertentu, hal semacam ini terkait dengan fakta kalau terdapar beberapa ratus juta masyarakat dunia bekerja dalam keadaan yg tidak sehat dan tidak selamat (Kurniawidjaja, 2010). MANAJEMEN RESIKO Manajemen resiko yaitu suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang terkait dengan ancaman ; suatu rangkaian kesibukan manusia termasuk : Penilaian resiko, pengembangan kiat untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan memakai pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Kiat yang bisa di ambil diantaranya yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, hindari resiko, kurangi efek negatif resiko, dan menyimpan beberapa atau semua konsekwensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terlalu fokus pada sebagian resiko yang muncul oleh penyebabnya fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum. Tujuan dari proses manajemen resiko yaitu untuk kurangi resiko yang tidak sama yang terkait dengan bagian yang sudah diambil pada tingkat yang bisa di terima oleh orang-orang. Hal semacam ini dapat berbentuk beragam type ancaman yang dikarenakan oleh lingkungan, tehnologi, manusia, organisasi dan politik. Di segi lain proses manajemen resiko melibatkan semua cara yang ada untuk manusia, terutama, untuk entitas manajemen resiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perubahannya Resiko-risiko yang dibicarakan dalam manajemen resiko dapat diklasifikasi menjadi
Hal semacam ini menyebabkan inspirasi untuk mengaplikasikan proses Manajemen Resiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Resiko diawali dari sistem identifikasi resiko, penilaian resiko, mitigasi, monitoring dan pelajari. Identifikasi Resiko Identifikasi resiko berisi daftar sumber resiko dan momen yang beresiko pada pencapaian setiap tujuan. Efek itu dapat menghalangi, kurangi, tunda atau tingkatkan pencapaian tujuan. Mengenai tehnik identifikasi dapat berbentuk checklist, pengalaman, catatan, flow chart, brainstorming, analisa system dan tehnik enjiniring. Analisis resiko Analisis resiko yaitu bicara mengenai pengembangan dan pemahaman pada resiko. Analisis resiko di buat dengan memperhitungkan sumber resiko, akibat positif dan negatif, dan peluang akibat itu terjadi. Analisa apakah pekerja sudah melindungi dirinya sendiri salah satunya dengan menggunakan alat pelindung seperti pakaian keselamatan, sepatu safety, helm keselamatan dan lainnya. Pelajari resiko Arti dari pelajari resiko yaitu untuk bikin ketentuan berdasarkan pada hasil analisis resiko mengenai pentingnya perlakuan dan prioritas perlakuan pada resiko. Dalam beberapa kondisi pelajari resiko digunakan untuk analisis yang lebih jauh. Perlakuan pada resiko Perlakuan pada resiko mencakup identifikasi beberapa pilihan untuk memperlakukan resiko, menilainya pilihan itu, persiapan dan implementasi gagasan perlakuannya. Beberapa pilihan itu diantaranya :
Pemantauan dan Pengendalian perlakuan resiko Diperlukan untuk memantau keefektifan setiap langkah sistem manajemen resiko. Mengecek kembali sistem yang tengah jalan sangat penting untuk menanggung gagasan manajemen tetaplah relevan. KESIMPULAN
0 Comments
Leave a Reply. |
GumbalidHello Gumbals :) Archives
March 2017
Categories |